Thorn Love (Part 1)
'Kriieett' Suara derit pintu kayu terdengar menggema saat aku membukanya secara perlahan. Aku memejamkan mata karena terkejut dan takut dengan suara derit itu. "Aisshh... Diamlah! Bisa-bisa Ayah terbangun karena suara berisikmu itu." bisikku memarahi pintu kayu besar itu. Perlahan ku langkahkan kakiku ke dalam ruang tamu rumahku yang gelap gulita, sembari kembali mendorong pelan pintu itu agar dapat menutup tanpa bersuara lagi. 'Ckleekk' Fiuhh.. Pintunya sudah tertutup dengan rapat dan tak akan menimbulkan masalah lagi. Aku kembali melanjutkan langkahku, berjalan ke arah tangga untuk menuju kamarku di lantai atas. 'Pett' Mendadak ruang tamu dan seisi rumah yang tadinya gelap menjadi terang benderang, karena lampu yang menyala secara tiba-tiba. Langkahku sontak terhenti, seluruh tubuhku kaku, dan napasku tertahan. Ah! Sial! "Yoo Jin-ah!" Suara rendah dan berat seorang pria paruh baya memanggil namaku dari tengah ruang tamu.